Cara Canva Mendukung CEO dan Pendiri Ini Menjalankan Bisnis dari Jauh

Sebagai seorang tukang daging generasi keempat, Cara Nicoletti mengingat kembali saat ia mengunjungi toko daging terkenal di Boston milik kakeknya, Seymour Salett, bernama Salett's Market. Kala itu, ia hanyalah seorang anak kecil yang tertarik dengan berbagai model potongan daging.

"Kami menghabiskan banyak waktu di sana saat masih anak-anak. Namun, saya tidak pernah berpikir untuk menjadi tukang daging," kata Cara kepada Canva.

Kondisi tersebut tidak berubah hingga beberapa tahun kemudian saat bekerja di restoran di New York, ia mulai mempertimbangkan usaha pemotongan daging sebagai langkah karier profesional.

Cara mulai bekerja di toko daging di Brooklyn dan melihat langsung jumlah daging yang dikonsumsi pelanggannya setiap hari. "Saya bukan hanya ingin mencari tahu cara agar pelanggan dapat mengonsumsi daging lebih sedikit, tetapi juga cara menghemat penggunaan daging."

"Jadi, saya mulai memasukkan sayuran ke dalam sosis yang saya buat. Saya ingin melakukan peningkatan agar dapat menyalurkan produk daging tersebut kepada lebih banyak orang dan mendukung gerakan daging dari hewan yang dipelihara dalam kondisi lebih baik." katanya.

Cara Nicoletti dan kakeknya, Seymour, yang menjadi inspirasi di balik nama Seemore Meats & Veggies.

Mendirikan Bisnis Sosis Impian

Saat ini, Cara, 34 tahun, adalah CEO dan pendiri Seemore Meats & Veggies, sebuah bisnis yang ia luncurkan pada Februari 2020 dengan nama perusahaan yang diambil dari nama sang kakek yang berusia 92 tahun, Seymour.

"Kakek saya telah menjadi bagian terpenting dalam hidup saya. Beliau banyak memberikan dorongan untuk saya. Beliau juga menunjukkan betapa besar pengaruh yang dapat Anda berikan pada kehidupan orang lain. Ia adalah pendukung terbesar saya," katanya.

"Ratu sosis" mengatakan bahwa perusahaannya bertujuan untuk membantu orang-orang mengonsumsi makanan yang baik dan menikmati daging dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau melalui kombinasi sayuran segar dan daging bersertifikat dari hewan yang dipelihara dalam kondisi lebih baik.

Hasilnya adalah rangkaian produk sosis dengan nama lucu dan unik, seperti Chicken Parm, Bubbe’s Chicken Soup, La Dolce Beet-A, dan Loaded Baked Potato – cita rasa yang telah menjadi ciri khas kreatif merek tersebut.

"Saat saya bekerja di toko daging, rekan-rekan saya sering memanggil saya Willy Wonka karena sosis saya seperti permen karet atau hidangan yang disajikan dalam bagian."

"Menurut saya, pencitraan merek Seemore cukup unik dan sangat menyenangkan. Dari cara kami membicarakannya, pada dasarnya kami menikmati keseruannya. Kami sangat bersenang-senang. Semoga Anda dapat bergabung bersama kami," kata Cara.

Perusahaan yang didirikan oleh perempuan ini adalah salah satu bisnis daging pertama yang dimiliki dan dioperasikan hanya oleh perempuan di Amerika Serikat. Seemore Meats & Veggies beroperasi dengan delapan staf yang ditempatkan di seluruh negeri dan masing-masing bekerja dari jarak jauh dengan rencana untuk memperluas dan merekrut karyawan tambahan dalam 12 bulan mendatang.

Seemore Meats & Veggies menggunakan Canva untuk menarik minat pelanggan sebagai bagian dari strategi media sosial mereka.

Membuat Merek Tampil Menarik Saat Pandemi

Seemore Meats & Veggies diluncurkan dua minggu sebelum pandemi COVID membuat New York melakukan karantina wilayah, yang berarti Cara dan timnya terpaksa harus membuat merek ini tampil menarik secara inovatif dan digital.

Platform komunikasi visual global, Canva, menjadi alat bantu pilihan bagi Cara dan timnya untuk membagikan kisah Seemore melalui template media sosial yang sangat kreatif dan penuh warna.

"Kami tidak dapat menyajikan produk kami di hadapan pelanggan melalui demo atau uji rasa di toko, jadi media sosial adalah saluran utama untuk mempromosikan merek dan produk kami kepada komunitas," ujar Cara.

Tim Seemore secara kreatif memanfaatkan tren internet yang relevan secara kultural via Instagram, dengan menarik minat audiens utama mereka melalui meme, GIF, dan video media sosial yang semuanya dibuat di Canva.

"Canva menjadi alat penting bagi kami untuk dapat mewujudkan desain kami dengan cepat," tambah Direktur Pemasaran Seemore, Tracy Lowy.

"Kami senantiasa memantau tren media sosial yang sedang terjadi, dan begitu tim kami menemukannya, kami dapat dengan cepat menirunya di Canva untuk di-posting dalam waktu 20 menit. Hal tersebut sangat membantu, karena tidak ada satu pun di antara kami yang ahli dalam bidang desain," katanya.

Strategi peluncuran berbasis media sosial membantu merek tersebut meraih popularitas. Sosis Seemore dijual di lebih dari 300 toko ritel di Amerika Serikat, termasuk Whole Foods, dan tersedia di toko online mereka sendiri.

Meningkatkan Jumlah Pelanggan Melalui Media Sosial

Sebagai bagian dari strategi untuk membangun pengikut merek, Cara mengungkapkan bahwa tim Seemore telah mengadopsi cara kreatif untuk menampilkan sosis khas mereka secara visual melalui media sosial.

"Kami mengibaratkan setiap rasa sebagai manusia. Mereka semua berbeda dan masing-masing memiliki kelompoknya sendiri. Ini benar-benar asli. Kami mengenal sosis-sosis ini sebagai karakter tertentu."

"Kami akan melakukan berbagai hal seperti: Apa isi tas La Dolce Beet-A? Lipstik warna apa dan majalah apa yang ia bawa? Cara ini akan membantu kami memiliki jalur kreatif yang lebih jelas. Kami selalu membahas bahwa rasa itu memiliki semacam kepribadian khusus," kata Cara.

Tim ini menggunakan Canva untuk secara visual menyampaikan setiap "kepribadian sosis" mereka, dengan menyajikannya melalui template media sosial, kartu resep yang di-posting di Pinterest, serta kampanye pemasaran email.

Bahkan kakeknya Cara, Seymour, muncul di feed media sosial penuh warna merek tersebut.

"Kami membuat Paket Pemula Seymour. Ia benar-benar menikmati momen itu," katanya.

Seemore Meats & Veggies menggunakan Canva untuk berbagai macam template kreatif.

Berkolaborasi sebagai Tim dari Jarak Jauh

Tim Seemore Meats & Veggies beroperasi sebagai tenaga kerja jarak jauh purnawaktu.

"Kami berencana untuk mempertahankan tim berbasis nasional dan terus bekerja demi mencapai tujuan dominasi sosis dari jarak jauh," ujar Tracy.

Kemampuan kolaborasi real-time Canva memungkinkan staf Seemore menyinkronkan template desain dan media sosial dalam zona waktu setempat, sehingga mempercepat proses persetujuan.

"Kami dapat masuk secara terpisah, dan untuk sebagian besar waktu, kami meninjau konten melalui Canva hanya dengan mengirimkan tautan kepada satu sama lain. Ini sangat membantu. Kami dapat memberikan komentar dan menyesuaikan konten dengan apa pun yang kami butuhkan," ujar Tracy.

Platform desain visual ini juga mengarah ke otonomi yang lebih besar di seluruh tim dan membantu mengurangi hambatan kreatif untuk desainer internal merek.

"Daripada membuat postingan dari awal, desainer kami telah membuat rangkaian template kreatif yang dapat disimpan oleh tim di folder Canva. Dengan begitu, kami memiliki template yang dapat diperbarui dan digunakan untuk membuat konten lucu tanpa perlu memikirkan dan mendesain secara berlebihan," kata Cara.

Dengan menggunakan Canva sebagai alat kolaborasi utama, Cara dapat tetap terhubung dengan timnya sekaligus memiliki fleksibilitas untuk bekerja saat dalam perjalanan antara apartemennya di Brooklyn dan rumah keluarganya di Boston.

"[Canva] memudahkan saya untuk mendapatkan ide dan membuat desainnya sendiri di Canva tanpa membutuhkan bantuan tim desain saya. Kami dapat dengan mudah menjalankan ide-ide kreatif dengan cepat dan lancar," kata Cara.

Menikmati Makanan Sehat Bersama Keluarga

Duduk bersama sebagai keluarga untuk menyantap makanan merupakan bagian penting dalam pola pengasuhan yang diterima Cara, dan itulah tradisi yang ingin ia teruskan kepada para pelanggannya dalam menikmati sosis campur sayuran Seemore.

"Saya dibesarkan dengan pemahaman bahwa menjadi seseorang yang membantu orang lain menikmati makanan sehat bersama keluarganya adalah salah satu pekerjaan terpenting yang Anda miliki. Jadi, pekerjaan tersebut sangat penting bagi saya. Saya ingin membantu orang lain memberi makan dirinya sendiri dan keluarganya."

"Anda tidak harus berhenti makan daging sama sekali untuk menikmati makanan sehat. Kami hanya memberikan alternatif bagi orang lain," katanya.